SUNNAH RASULULLAH SAW
DALAM MAKAN DAN MINUM
Islam adalah
agama yang mencakup segala aspek kehidupan termasuk urusan makan dan minum. Tidak
di pungkiri bahwa makanan dan minuman merupakan elemen penting dan berharga
dalam kehidupan manusia supaya hidup sejahtera dan menjalankan kegiatan harian
dengan lancer. Ada beberapa sunnah Rasulullah SAW yang semestinya menjadi
teladan bagi umat Islam dalam masalah makan dan minum. Dalam mengamalkan sunnah
Rasullullah SAW kita niati untuk menghidupkan sunnah sehingga kita termasuk
orang yang dicintai beliau dan nanti akan bersama beliau di surge. Beliau bersabda,
“Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku berarti dia sungguh-sungguh
mencintaiku, dan barangsiapa yang mencintaiku maka dia kelak akan bersamaku di surge.”(HR.At-Tirmidzi)
Adapun Sunnah
Rasulullah Saw dalam makan dan minum adalah:
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan. Nabi bersabda:”Barangsiapa tertidur
sedang di kedua tangannya terdapat bekas gajih, lalu ketika bengun pagi dia
menderita suatu penyakit, maka hendaklah dia tidak mencela melainkan dirinya
sendiri.”. Nabi sendiri jika hendak
makan selalu mencuci tangan terlebih dahulu, sebagaimana yang dijelaskan dalam
hadits yang diriwayatkan Nasa’I dari Aisyah ra.
2. Membaca Basmalah dan doa ketika hendak makan, serta mengakhiri dengan
membaca doa dan hamdalah. Barangkali hikmah membaca Basmalah dan Hamdalah adalah seorang muslim
selalu mengingat bahwa makanan yang disantap tidak lain adalah nikmat dan
anugerah dari Allah SWT. Dia akan
terhindar dari sikap berlebih-lebihan dan mubadzir.
3. Menghindari sikap berlebihan dan rakus. Dengan makan seorang muslim memperoleh kekuatan
untuk beribadah. Namun demikian kita harus ingat batasan dalam mengkansumsi
makanan, yaitu menjauhi sikap berlebihan dan rakus. Banyak sekali dalil yang
menekankan hal ini. Allah Swt dalam surat Al-A’raf ayat 31 berfirman: “Makan
dan minumlah, tapi jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah Swt tidak
menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan”.
Sementara Rasulullah Saw sendiri telah memerintahkan untuk mengukur waktu
makan dan berpegang teguh pada etika, sebagaimana sabda Beliau: “Kami adalah
orang-orang yang tidak makan kecuali setelah lapar, dan bila makan kami tidak
sampai kenyang”. Beliau juga bersabda: “Tidaklah anak cucu Adam mengisi wadah
yang lebih buruk dari perutnya. Sebenarnya beberapa suap saja sudah cukup untuk
menegakan tulang rusuknya. Kalau dia harus mengisinya, maka sepertiga untuk
makan, sepertiga untuk minum, dan sepertiga lagi untuk bernafas”. (HR.Turmudzi,
Ibnu Majah, dan Muslim)
4. Makan dengan tiga jari. Dengan tiga jari berarti kita telah bersikap seimbang. Sebagaimana
dikatakan bahwa makan dengan lima jari menunjukan kerakusan, sedangkan makan
dengan satu atau dua jari menunjukan kesombongan dan keangkuhan.
5. Duduk tegak lurus saat makan dan tidak bersandar. Rasulullah Saw melarang seseorang
makan sambil bersandar karena membahayakan kesehatan dan mengganggu pencernaan
lambung.
6. Minum dengan tiga kali tegukan. Dilakukan sambil duduk dan tidak bernapas dalam gelas. Nabi Saw
mengajarkan minum dengan menyesap (minum air dengan menempelkan bibir ke air),
bernafas di luar gelas serta tidak minum dengan cara menenggak. Maksutnya adalah
mencegah masuknya udara ke dalam lambung . Ubay bin Ka’ab berkata: “Nabi Saw
tidak pernah meniup makanan dan minuman, tidak bernafas di dalam wadah. Bahkan beliau
melarang meniup makanan dan minuman.” Nabi Saw biasa minum dengan tiga kali
teguk, sambil bernafas di antara tiga kali tegukan di luar gelas dan bukan di
dalamnya. Diriwayatkan dari Anas ra bahwa Rasulullah Saw bernafas tiga kali
saat minum. Beliau bersabda: “Sungguh, ini lebih mengenyangkan, menyembukan,
dan menyegarkan”. (HR. Bukhari dan Muslim) Anas juga berkata: “Rasulullah saw
telah melarang minum sambil berdiri”. (HR. Muslim) Ibnu Abbas menambahkan: “Rasulullah
Saw telah melarang minum dari mulut teko”. (HR. Bukhari dan Ibnu Majah)
7. Mendahulukan makan buah-buahan sebelum makan daging (makanan utama). Hal ini sebagai upaya untuk mengikuti
apa yang dilakukan para penghuni surga. Dalilnya adalah Qur’an surat Al-Waqi’ah
ayat 20-21: “Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari
apa yang mereka inginkan”.
8. Menutup makanan dan minuman di atas meja. Nabi Saw memerintahkan menutup
makanan untuk melindunginya dari pencemaran, sebagaimana dinyatakan dalam
hadits Nabi Saw: “Tutuplah bejana”. (HR. Muslim, Ahmad, dan Ibnu Majah). Dalam riwayat
Bukhari disebutkan: “Tutuplah makanan dan minuman”. Rasulullah Saw bersabda: “Tutuplah
wadah tempat makanan dan minuman, karena dalam satu tahun ada satu malamyang di
malam itu turun wabah dari langit. Wabah itu tidak menjumpai wadah yang terbuka
melainkan akan ada sebagian dari wabah itu yang mengenai wadah itu”.
9. Mencuci mulut (berkumur) sesudah dan sebelum makan. Hal ini dimaksutkan untuk
membersihkan gigi dari sisa makanan dan bakteri. Secara khusus beliau menekankan
pentingnya berkumursetelah minum susu. Rasulullah Saw bersabda: “Berkumurlah
kalian setelah minum susu, karena didalamnya mengandung lemak.” (HR. Ibnu
Majah)
10. Suplemen makanan terbaik adalah madu. Rumah Nabi Saw tidak pernah
kehabisan madu. Nabi juga menganjurkan untuk meminum madu secara teratur. Nabi bersabda:
“Hendaklah kalian meminum madu”. Adapun Nabi mengajarkan bahwa cara terbaik
meminum madu adalah dengan melarutkan satu sendok madu dengan air yang tidak
dingin dan diaduk dengan baik.
11. Tidak memasukan makanan pada makanan. Ada dua pendapat mengenai maksud
dari memasukan makanan pada makanan. Pendapat pertama adalah kita dilarang
makan kecuali setelah dua jam dari waktu makan berat. Pendapat kedua adalah
kita dilarang menyuap makanan ke dalam mulut pada saat masih ada makanan di
dalamnya. Dunia kedokteran modern membuktikan bahwa kedua hal tersebut memeng
berdampak negative pada kesehatan.
12. Menjilati jari setelah makan. Rasulullah Saw sendiri menjilati jemari
beliau setelah makan. Beliau bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian
selesai makan, hendaklah dia tidak membersihkan tangannya sehingga menjilatinya”.
(HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, Tabrani). Hal itu menunjukan adanya perintah untuk
tidak meninggalkan sisa makanan di tempat makan.
13. Nabi Saw melarang menggabungkan antara susu dan ikan, cuka dan susu, cuka dan ikan, buah
dan susu, cuka dan nasi, delima dengan tepung, kubis dengan ikan, bawang putih
dengan bawang merah, makanan lama dengan makanan baru, makanan asam dengan
makanan pedas, makanan panas dengan makanan dingin.
14. Tidak tidur setelah makan. Nabi Saw menganjurkan seseorang
berjalan-jalan setelah makan malam, tapi bisa juga digantikan oleh shalat. Hal ini
dimaksudkan agar makanan masuk lambung dengan tepat sehingga dapat di cerna
dengan baik. Diriwayatkan dari Aisyah bahwa
Nabi saw bersabda: “Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah Swt
yang Mahatinggi dan shalat, serta janganlah kalian tidur setelah makan, karena
dapat membuat hati kalian menjadi keras”.(HR. Abu Naim)
15. Makan bersama-sama dan tidak makan
sendiri-sendiri. Hal
ini menyebarkan sekaligus menciptakan nuansa penuh kasih sayang dan rasa saling
mencintai yang tentunya akan memberi nilai positif bagi selera makan.
Demikian
sekelumit hal ihwal Rasulullah Saw dalam kehidupan sehari-hari. Semoga kita
dapat mengambil hikmah dan uswah dari kisah mulia ini.
Amiin…
Di kutip dari Buletin Maulid karya Al-Habib Abdullah Baqir bin Ahmad Al-Atthas tanggal 24 Januari 2014, No.05/R.05/1435
Di kutip dari Buletin Maulid karya Al-Habib Abdullah Baqir bin Ahmad Al-Atthas tanggal 24 Januari 2014, No.05/R.05/1435